Rencana Penyelenggaraan Pembelajaran
Pengertian RPP
RPP atau Rencana
Penyelenggaraan Pembelajaran secara praktis dapat disebut sebagai skenario
pembelajaran. Dengan demikian RPP merupakan pegangan bagi guru untuk
menyiapkan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi hasil kegiatan belajar dan
pembelajaran.
Istilah RPP baru
diperkenalkan pada akhir-akhir ini dan juga termuat di dalam Undang-Undang No:
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sebelum itu, dokumen tersebut
dikenal dengan istilah Rencana Pelajaran, Satpel (Satuan Pelajaran), kemudian
Satuan Acara Pembelajaran atau SAP (Satuan Acara Perkuliahan).
Isi RPP
Pada dasarnya RPP terdiri dari
empat bagian, yaitu :
·
Bagian Penjelasan Umum
Berisi
tentang topik, siapa yang mengajarkan, siapa yang belajar, kapan, dan berapa
lama waktu yang diperlukan.
·
Bagian Tujuan
Berisi
tentang kompetensi yang akan dikuasai oleh siswa setelah terselenggaranya
kegiatan belajar dan pembelajaran.
·
Bagian Pendukung
Berisi
tentang tujuan dan sarana serta prasarana yang diperlukan, serta gambaran umum
tentang skenario belajar dan pembelajaran yang akan diselenggarakan. Bagian ini
diperlukan oleh guru dan atau teknisi untuk menyiapkan sarana dan prasarana
yang diperlukan. Selain itu, perlu dijelaskan rujukan yang digunakan untuk
dijadikan pedoman bagi guru dan siswa ketika akan memperoleh informasi lebih
jauh tentang materi yang sedang dipelajari.
·
Bagian Utama
Berisi
rincian tentang tahapan-tahapan kegiatan belajar dan pembelajaran berikut waktu
dan metode yang digunakan. Semakin rinci isi bagian ini semakin baik karena
kegiatan belajar dan pembelajaran lebih terarah. Akah tetapi, dalam
penerapannya kelak, guru harus berimprovisasi sesuai dengan dinamika situasi
dan kondisi nyata di kelas.
Rujukan Utama Menyusun RPP
Sesuai dengan maksud dan tujuan
dibuatnya RPP, setidaknya ada empat dokumen yang harus dijadikan rujukan utama,
yaitu :
·
Standar Kompetensi Lulusan atau SKL
Digunakan
sebagai rujukan dalam merumuskan tujuan pembelajaran serta evaluasi hasil
belajar dan pembelajaran yang dicapai siswa.
·
Standar Isi
Digunakan
sebagai rujukan dalam merumuskan ruang lingkup serta kedalaman materi yang akan
dibahas dalam kegiatan belajar dan pembelajaran yang sedang dirancang.
·
Standar Sarana
Digunakan
dalam merumuskan teknologi pendidikan yang digunakan dalam belajar dan pembelajaran
termasuk peralatan media dan atau peralatan praktik.
·
Standar Proses
Menjadi
rujukan dalam merancang model dan metode yang melibatkan siswa dalam kegiatan
yang akan dilaksanakan oleh siswa belajar dan pembelajaran.
Manfaat Dibuatnya RPP
Setidaknya ada tiga manfaat yang
dapat diperoleh dari dibuatnya RPP :
·
Belajar dan Pembelajaran diselenggarakan secara
terencana sesuai dengan isi kurikulum.
·
Ketika seorang guru karena satu dan lain alasan
tidak dapat hadir melaksanakan tugas mengajarnya, guru lain yang
menggantikannya dapat menggunakan RPP yang telah disusun. Dengan demikian,
dapat dijamin bahwa tidak terjadi perbedaan yang prinsip dalam kegiatan belajar
dan pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru pengganti. Ketika kemudian guru
yang mengampu mata pelajaran tersebut dapat kembali mengajar, ia dapat
melanjutkan ke topik berikutnya dengan meluangkan waktu hanya sedikit guna
merangkum isi materi yang disampaikan oleh guru pengganti.
·
Secara manajerial, dokumen RPP merupakan
portofolio atau bukti fisik pelaksanaan kegiatan belajar dan pembelajaran yang
di antaranya dapat digunakan untuk :
·
Bahan
pertimbangan dalam sertifikasi guru.
·
Penghitungan
angka kredit jabatan fungsional guru.
·
Informasi
dalam supervisi kelas oleh kepala sekolah dan atau pengawas.
·
Bahan
rujukan dan atau kajian bagi guru yang bersangkutan dalam mengembangkan belajar
dan pembelajaran topik yang sama di tahun berikutnya.
Bagian-bagian dari RPP
Sesuai dengan tahapan praktik
mengajar, pada dasarnya RPP terdiri dari 3 bagian atau tahapan yaitu :
·
Pembukaan
Tahapan di mana
guru menyiapkan kelas memasuki suasana belajar dan pembelajaran. Ini dapat
dilaksanakan dengan melakukan kegiatan-kegiatan berikut ini :
·
Menyampaikan salam sebagai bagian dari upaya
membangun hubungan hangat dengan siswa yang berdampak kepada terciptanya iklim
belajar yang menyenangkan.
·
Memperkenalkan diri jika ketika itu merupakan
awal guru mengajar di kelas tersebut.
·
Mengenal siswa dengan membacakan absensi jika
ketika itu merupakan awal guru mengajar di kelas tersebut.
·
Menjelaskan judul atau topik materi yang akan
diajarkan dalam sesi tersebut.
·
Menjelaskan tujuan pembelajaran umum dan tujuan
pembelajaran khusus.
·
Menyampaikan deskripsi sajian yang berisi yang
berisi ruang lingkup materi dan kegiatan belajar dan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
·
Waktu yang digunakan untuk pembukaan ini tidak
boleh melebihi 10% dari seluruh waktu yang dialokasikan untuk sesi tersebut.
Jika diberi waktu mengajar selama 2 jam mata pelajaran atau 2 x 45 menit = 90
menit, maka waktu pembukaan selama 5 - 9 menit sudah mencukupi.
·
Pengembangan
Tahapan inti
dalam nama sub-sub topik disajikan dengan menggunakan berbagai metode dan model
pembelajaran yang telah dirancang di dalam RPP. Dalam tahapan ini disarankan
agar :
·
Diterapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa
·
Memperbanyak dialog atau tanya jawab untuk
mengetahui sejauh mana materi telah dikuasai dan koreksi segera yang harus
dilakukan oleh guru.
·
Memperhatikan variasi suara; volume, intonasi,
dan kecepatan, bahasa tubuh, kontak mata, ekspresi, pemberian contoh, dan
ilustrasi untuk mempertahankan konsentrasi dan ketertarikan siswa terhadap
materi yang disajikan.
·
Sisipkan "Aha Factor" atau faktor
kejutan misalnya dengan membawa pengalaman nyata ke dalam materi yang
diajarkan, yang membuat siswa tertarik dan merasa adanya perbedaan positif
dalam acara mengajar dan isi materi yang disampaikan.
·
Upayakan menggunakan berbagai variasi metode
pembelajaran seperti peragaan, bermain peran, diskusi, atau kegiatan di luar
ruangan.
·
Penutup
Tahapan ini
merupakan tahap akhir dari sesi. Oleh karena itu, tahap ini digunakan oleh guru
dan siswa untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar dan tindak lanjut
yang harus dilakukan. Adapun kegiatan yang dapat dilakukan untuk menutup sesi
ialah :
·
Melalui tanya-jawab guru bersama siswa membuat
rangkuman atau kesimpulan dari isi belajardan pembelajaran dalam sesi yang telah
dilaksanakan.
·
Guru memberikan tugas tambahan untuk memperkaya
pemahaman siswa tentang topik yang dipelajari hari itu.
·
Menyampaikan ucapan terima kasih kepada siswa
atas perhatian dan partisipasi aktif mereka dalam pembelajaran hati itu. Ini
sangat bermanfaat dalam membangun hubungan positif di antara guru dan sekaligus
menjadi motivasi ekstrinsik bagi siswa.
Berbagai Model RPP
Ketika
pengelolaan sistem pendidikan nasional di Indonesia masih bersifat
sentralistis, RPP yang ketika itu disebut dengan Satuan pelajaran atau Satuan
Acara Pembelajaran terutama di jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun
dengan menggunakan format yang seragam nasional. Sekalipun demikian, beberapa
lembaga pelatihan dan pendidikan tinggi ketika itu telah mengembangkan berbagai
model yang berlaku di lembaganya sendiri.
Setelah
diterapkannya desentralisasi sebagai kewenangan dalam pengelolaan sistem pendidikan
nasional ke tingkat Kabupaten/Kota, beberapa Kabupaten/Kota telah mengembangkan
sendiri model RPP untuk digunakan di jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Akan tetapi, satu hal yang perlu dicatat, bahwa sekalipun terdapat berbagai
model RPP, namun pada hakekatnya semua disusun untuk dijadikan pedoman bagi
pengajar dalam menyelenggarakan kegiatan belajar dan pembelajaran agar terarah
dan sesuai dengan ketentuan yang termuat di dalam kurikulum.