Lembaga Pendidikan ialah badan
usaha yang bergerak dan bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan
terhadap anak didik.
Keluarga Sebagai Lembaga Pendidikan Pertama dan Utama
Kalau kita tinjau
dari ilmu sosiologi, keluarga adalah bentuk masyarakat kecil yang terdiri dari
beberapa individu yang terikat oleh suatu keturunan, yakni kesatuan dari
bentuk-bentuk kesatuan masyarakat.
Pendidikan
Keluarga adalah juga pendidikan masyarakat, karena disamping keluarga itu
sendiri sebagai kesatuan kecil dari bentuk kesatuan-kesatuan masyarakat, juga
karena pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya sesuai dan
dipersiapkan untuk kehidupan anak-anak itu di masyarakat kelak. Pendidikan
keluarga mau tidak mau harus mengikuti derap langkah kemajuan masyarakat. Dengan demikian nampaklah adanya satu
hubungan erat antar kelurga dengan masyarakat.
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat
terbentuk berdasarkan sukarela dan cinta yang asasi antara dua subyek manusia
(suami-isteri). Berdasarkan asas cinta yang asasi ini lahirlah anak
sebagai generasi penerus. Keluarga dengan cinta kasih dan pengabdian yang luhur
membina kehidupan sang anak. Oleh Ki Hajar Dewantara dikatakan supaya orang tua
(sebagai pendidik) mengabdi kepada sang anak. Motivasi pengabdian keluarga
(orang tua) ini semata-mata demi cinta kasih yang kodrati. Di dalam suasana
cinta dan kemesraan inilah proses pendidikan berlangsung seumur anak itu dalam
tanggung jawab keluarga.
Sekolah Sebagai Lembaga Pendidikan Kedua
Sekolah memegang
peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa
anak. Maka disamping kelurga sebagai pusat pendidikan, sekolah pun mempunyai
fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan pribadi anak.
Dengan sekolah,
pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang ahli yang sesuai dengan
bidang dan bakatnya si anak didik, yang berguna bagi dirinya, dan berguna bagi
nusa dan bangsanya.
Dengan sekolah,
golongan atau partai mendidik kader-kadernya untuk meneruskan dan
memperjuangkan cita-cita dari golongan atau partainya. Dengan sekolah, kaum
beragama mendidik putra-putranya untuk menjadi orang yang melanjutkan dan
memperjuangkan agama.
Karena sekolah
itu sengaja disediakan atau dibangun khusus untuk tempat pendidikan, maka
dapatlah ia kita golongkan sebagai tempat atau lembaga pendidikan kedua sesudah
keluarga, lebih-lebih mempunyai fungsi melanjutkan pendidikan kelurga dengan
guru sebagai ganti orang yang harus ditaati.
Masyarakat Sebagai Lembaga Pendidikan Ketiga
Keluarga dan
sekolah, mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda dengan ruang lingkup dengan
batasan yang tidak jelas dan keanekaragaman bentuk kehidupan sosial serta
berjenis-jenis budayanya. Masalah pendidikan di keluarga dan sekolah tidak bisa
dilepaskan dari nilai-nilai sosial budaya yang dijunjung tinggi oleh semua
lapisan masyarakat. Setiap masyarakat di manapun berada, tentu mempunyai
karakteristik tersendiri sebagai norma khas di bidang sosial budaya yang
berbeda dengan karakteristik masyarakat lain, namun juga mempunyai norma-norma
yang universal dengan masyarakat pada umumnya.
No comments:
Post a Comment